The Day I Lost You... (part 5)

Dear Readers...



Akhirnya aku sampai pada bagian menyakitkan itu. Sejauh ini sudah hampir setengah box tisu kuhabiskan. Namun, kenangan itu terus bermunculan seakan tak henti seakan ingin terus membanjiriku dengan hal yang tadinya sempat terlupa.

Pernikahanmu sudah jalan dua setengah bulan, kamu juga sudah memberi kabar bahagia bahwa istrimu hamil. Semua seakan baik-baik saja. Ketenangan itu bagai isyarat bahwa akan ada badai yang menerjang.



Di suatu siang, 4 hari sebelum kepergianmu, kamu meneleponku, bahkan mengirim WA sedikit panjang dari biasanya. Aku sedang sibuk dan tak pegang HP, ketika mengeceknya, aku baru tahu WA mu. Kamu bilang kamu menangis dan merasa sesak. Kamu bilang ingin memeluk mama biar tenang. Kamu bilang kamu butuh mama dan ingin pulang. Kamu juga bilang ingin jadi adik kecilnya mama dan mbak Tata yang manis. Aku yang tak tahu ada apa, sedikit menenangkanmu. Kukira kamu hanya sedang stres dengan kerjaan dan beban hidupmu. 

Kamu minta kumpul bersama. Aku setuju dan menanyakan kapan kamu bisa. Kamu bilang kamu bisa pas ulang tahunmu yaitu pada tanggal 27 Februari 2021. Saat itu tepat kamu berusia 27 tahun. Kita pun sepakat akan makan sederhana bersama, entah tempe penyet atau ikan panggang dan sambal. Kita bahkan janjian mau memakai masker wajah bersama mama.



Dua hari kemudian, aku mengirim pesan dan mengatakan padamu bahwa aku di Grati, sedang bersama mama makan bersama. Aku juga menunjukkan aku beli cilok favorit kita zaman dulu. Aku juga bilang sedang bikin onde-onde rainbow sama mama. 

Tak disangka kamu bilang mau onde-onde rainbow. Padahal, sedari dulu kamu juga tidak segitu doyan dengan yang namanya onde-onde. Kamu juga bilang dapat seragam baru warna pink dan mengatakan bahwa kamu terlihat seperti Patrick. Aku bahkan menggodamu, kubilang untung wajahmu sudah lebih bersih dari zaman dulu, coba kalau tetap gelap lalu pakai pink, akan jadi seperti apa. Kamu menjawab akan terlihat seperti Madu Mongso (jajanan jadul yang diikat atas bawah).

Keesokan harinya, hari Senin 8 Februari 2021 aku pulang ke Malang. Di hari Selasa, kamu bilang kamu dapat libur dan mau pulang untuk ketemu mama karena kamu ingin memeluk mama. 

Hari Selasa, 9 Februari 2021. Suami baru saja berangkat kerja. Aku mengirim WA padamu bertanya apa kamu sudah di Grati, kamu membalasnya dan menjawab bahwa kamu baru saja hendak berangkat. 

Aku melakukan rutinitasku, olahraga ringan, lalu bikin sarapan. Baru menyantap separuh sarapanku yang berupa pisang goreng, aku mengecek HP dan melihat ada missed call dari mama. Kukira ada hal penting apa, biasanya aku mengabaikannya dan hanya langsung berkirim pesan untuk menanyakan ada apa. Namun, kali ini beda, entah mengapa aku menelepon mamaku sesegera mungkin.

Mama menjawab telepon dan mengatakan bahwa Rama kecelakaan. Kepalaku bak dipukul palu, aku langsung pusing dan berasa ingin pingsan. Namun, aku masih menguatkan diri. Mama tidak paham detailnya karena ditelepon polisi singkat saja disuruh segera ke Bangil.

Aku segera mengabari suamiku, suami mengatakan siaga jika nanti harus bergantian merawat Rama di rumah sakit. Aku juga mengabari sepupu untuk mencari informasi. Aku masih berharap kecelakaanini tidak serius. Rama pernah kecelakaan semasa kuliah, kala itu tulang lengannya retak dan Alhamdullillah masih bisa normal kembali. Aku sudah tidak nafsu makan lagi. Kupinggirkan piring dan cemas menanti kabar.

Aku berinisiatif meneleponmu. Yang menjawab bapak-bapak dan bilang bahwa kamu di ICU. Aku begitu putus asa menunggu kabar. Sampai akhirnya mama menelepon. Aku mendengar jerit tangis di sana. Saat itu aku tidak mau dengar, aku tau apa yang akan aku dengar, tapi aku tidak ingin mendengarnya. Singkat, mama cuma bilang, "Adekmu wes gak ada, cepetan ke Grati". Aku menutup telepon, linglung sesaat, berteriak dan menangis sejadi-jadinya di detik berikutnya.

Aku langsung menelepon semua saudara dan juga menelepon suami. Suamiku bergegas pulang, sementara saudara-saudaraku langsung syok dan histeris. Sepanjang jalan pulang ke Grati aku masih belum bisa percaya, air mata tak henti menetes dan rasa ngilu di hati begitu terasa. Sampai di rumah duka, aku disambut tangisan dari keluarga. Aku tak percaya dan masih belum mau percaya kamu sudah pergi...



Sampai akhirnya mama datang dengan jenazahmu....terbujur kaku...

Kenyataan menghantamku, aku memeluk mama, menangis berdua tak membayangkan begini akhirnya...

Begitu cepat kamu pergi...begitu cepat kamu kembali pada-Nya...tanpa peringatan...tanpa pamit...

Aku melihat jasadmu, jasadmu utuh hanya ada darah di telinga dan hidung, namun semuanya utuh...kamu begitu tampan, wajahmu begitu bersih...

Akhirnya kamu dimandikan, mas juga ikut memandikanmu. Semua bilang jasadmu harum meski penuh darah di telinga dan hidung...

Aku melihatmu untuk terakhir kalinya sebelum kamu disholatkan. Aku melihatmu terbungkus kain kafan. Kulihat dari ujung kaki hingga kepala...masih belum percaya...

Iring-iringan yang mengantarmu begitu banyak sampai memenuhi jalan...

Kamu orang baik, sayang... Semoga Allah mengampuni segala dosamu dan menerima segala amal ibadahmu...

Sanak saudara dan teman-temanmu datang mengucap bela sungkawa dan menyatakan keterkejutannya. Mereka saja tidak percaya, apalagi aku dan mama...Mereka bilang mereka semua mendapat WA mu, kamu bilang ingin berkumpul bersama mereka. Keinginanmu terwujud...semua teman, staf kerja, saudara, hingga para menajermu juga datang Ram...

Saat tahlilan usai dan semua sudah pulang. Aku dan mama tidur bersama. Mama mulai menangis, merintih menyebut namamu. Aku tak bisa membendung air mata. Semua begitu mendadak begitu sakit rasanya.. Semalaman kami tak tidur, hanya membicarakanmu dan kepergianmu...



3 hari pertama kepergianmu begitu pahit dan sulit. Memejam kanmata hanya bisa sebentar saja... makan pun tak bisa...7 hari kepergianmu masih terasa mimpi...aku harus kembali ke Malang karena mas juga harus bekerja. Berat meninggalkan mama, namun mau bagaimana lagi...

Aku menengokmu ke makam. Kenyataan itu kembali menghantamku...saat aku membaca namamu terukir di nisan putih yang sederhana....masih tak percaya kamu sudah tidak ada bersamaku...

Kita terpisah berulang kali sejak kecil...semua itu kukira sudah berat...namun aku sadar, ada yang lebih berat, yakni terpisah oleh maut...

Kamu mendatangiku dalam mimpi pada hari ke 5 kematianmu. Kamu memelukku erat... dan saat bangun, kukira aku hanya bermimpi kamu tiada, ternyata kenyataan sebaliknya...

Semua orang bilang aku butuh waktu untuk kepergianmu...Namun waktu hanya bisa menghapus rasa sakitnya tapi tidak dengan rasa kehilangannya...aku tetap tak bisa bertemu denganmu lagi...

Kini sudah 9 bulan tepat sejak kepergianmu. Di bulan-bulan awal setiap hari aku masih menangis setiap kali mengingatmu saat mendoakanmu. Belakangan, aku sudah tidak banyak menangis kala mengingatmu, hanya senyum dan merasa bersyukur Allah telah mengirimkan seorang adik sesempurna kamu...

Sesekali aku juga masih menangis, seperti saat mengetik semua tulisan ini...bukan tak ikhlas, aku hanya terus teringat baiknya kamu, terus teringat senyummu, dan terus teringat betapa banyak yang sudah kamu lakukan untukku...



Sampai kapanpun aku akan terus mengingatmu, seperti keinginanmu pada WA yang kamu kirim...kamu ingin jadi adik kecil yang manis untukku dan mama. Ya... selamanya akan begitu...tenanglah di sana...tunggulah aku dan mama...

Seorang teman pernah mengatakan padaku, "Kita semua sedang dalam antrian..hanya saja adikmu pergi duluan". Ya, benar...kita semua sedang dalam antrian... Semoga kita termasuk golongan orang shaleh dan akan dikumpulkan dengan golongan terbaik, Aamiin...

Sesekali aku mengingatmu, melihat ribuan fotomu, mengenang baiknya kamu...

Tentu saja, aku akan terus mendoakanmu...

Terima Kasih, Ramadhana Jaya Purnawan... You're the Best Brother, Always dan Forever...

3 komentar:

  1. khususon ila rukhi Ramadhana Jaya Purnawan al fatihah...

    Mbak..... baca tulisane peyan bikin aku nangis. Semoga mbak dan keluarga sehat selalu nggeh.

    BalasHapus
  2. login Laku4D merupakan situs penyedia Slot online dengan RTP terbaik dan bandar judi togel online terbaik di indonesia. LOGIN LAKU4D sering di katakan sebagai situst slot online terbaik di indonesia karna pendukung dari berbagai jenis provider slot andalan para pemain slot online di indonesia.

    BalasHapus