The Day I Lost You...(part 3)

 Dear Readers...



Saat aku mulai dekat dengan calon suamiku, kamu juga ikut dekat dengannya. Kamu berbaur dengannya sebegitu mudahnya. Ia punya 2 adik laki-laki namun tak begitu dekat dengan mereka. Namun denganmu, ia begitu cepat akrab. Tentu ini membuatku bahagia, kalian cocok. Gemar main badminton bersama dan humor pun pada selera yang sama.

Aku merencanakan pernikahan dengan hati berbunga-bunga. Aku dan calon suami bahkan juga sudah siap dengan persiapan menghuni rumah baru dan lain sebagainya. Berbagai persiapan tersebut membuat kita sedikit jauh. Bahkan aku tidak tahu bahwa kamu mulai merasa kehilangan aku. Kamu turut bahagia, turut membantu pernikahan dari A sampai Z. Aku pindahan pun kamu turut membantu. Ketika aku mengecat rumah pun, kamu ikutan membantu mengecat meski kuliahmu sedang padat. Tak sedikitpun kamu berkata bahwa kamu sedih. Kamu hanya selalu ada di sana untukku...

Kampusmu dekat dengan rumahku, jadi tak jarang kamu sering main ke rumah. Kadang minta bantu kerjakan PR, kadang numpang mandi karena di rumah tadi malas mandi, kadang juga numpang makan atau menginap. Aku senang, kamu adalah orang pertama yang mencicipi segala ide resep masakanku. Dan aku senang jika kamu mengacungi jempol sampai nambah nasi berkali-kali.



Anyway, pernikahanku tidak bikin hubunganku dan kamu menjauh. Kita bertiga begitu kompak. Kadang kita karaoke bersama di rumahku, menyanyikan lagu-lagu nostalgia zaman dulu. Liburan pun selalu bersama bertiga. Kemana aku dan suami pergi, kamu selalu ada juga. Kita mengunjungi aneka tempat rekreasi setiap ada waktu bersama. Komunikasi juga terjalin baik dan kita tetap saja saling menceritakan keseruan apa yang terjadi dalam hidup, entah lewat SMS atau cerita langsung. Lebaran pun kita selalu bersama, berfoto bersama, bercanda bersama, dan menggosip bersama.

3 tahun berlalu, aku dan suami nekat pindah ke Malang. Setelah ada tawaran lowongan kerja dan tak disangka 3 hari kemudian diterima kerja di Malang, aku dan suami langsung berencana pindah ke Malang. Dengan segala hal yang serba mendadak, kita mencari kos pasutri dan berangkat seadanya yang penting besoknya suami sudah bisa kerja. Lagi-lagi aku terpisah denganmu...kamu seperti biasa mendukungku dan siap siaga membantu saat dibutuhkan.

Kamu juga menyempatkan diri menengok kami di kos. Kita juga sempat jalan-jalan ke Kampung Tridi dan menggila bersama di sana dengan berbagai pose anehmu.






Sampai akhirnya aku menempati rumah baru di Malang. Kamu tentu saja datang dan menginap. Suatu kali kamu datang bersama temanmu. Ketika kamu tidur karena kelelahan di jalan, temanmu mengatakan bahwa ia kesepian saat kakaknya menikah sama seperti Rama. Aku kaget saat temanmu menceritakan bahwa kamu sempat sedih dan merasa takut kehilanganku setelah aku menikah. Apalagi kini aku pindah makin jauh, kamu kerap merasa kesepian. Aku merasa bersalah dan benar-benar ingin mengubah sikapku agar kamu tak merasa kesepian.

Ada kisah lucu ketika suatu kali kamu menginap di rumahku. Pagi itu, aku berencana menghadiri undangan pernikahan anak tetangga di deretan rumah depan. Kebetulan suami kerja, jadilah suami menyuruhku pergi bersamamu. Kita berdua dengan PD nya berangkat. Sampai di sana, aku menulis nama, kamu iseng ikut-ikutan. Lucunya, kamu lupa alamat rumahku, dan malah terang-terangan nyontek tulisanku. Sepulangnya, kita malah jajan es krim sebanyak mungkin dan dihabiskan sendiri di rumah.

Ada juga pengalaman yang hingga kini selalu kukenang dan selalu bikin nangis. Suatu ketika kamu nginap di rumah, paginya kamu minta diantar ke Merjosari, ingin olahraga katamu. Waktu itu berat badanmu sudah banyak berubah. Kamu yang tadinya bak "pentolan korek api" (kurus, tinggi, dan super langsing) kini sudah berisi, gemuk, dan berbentuk karena rajin nge-gym. Bertiga kita berangkat ke sana. Sampai di sana, aku jogging sendiri sementara kamu dan suamiku langsung nge-gym. Setelah nge-gym, kamu mengajakku mengayuh sky bike. Saat itu suami sudah asyik main basket karena sudah nemu teman main basket. Kita berdua pun mengayuh sky bike


Usai lelah main sky bike, kita duduk berdua, melihat mas yang lagi seru main basket. Kamu tiba-tiba menjawilku, mengajak cari jajanan. Kita pergi, bergandengan tangan keluar Merjosari mencari camilan. Aku berkata, "Ram, dulu kamu pas tak gandeng tuh sek cilik nemen loh, Sek piyik dan jalan pake nendangin batu. Saiki wahhh...wes dukuran kamu, yo...". Kamu hanya tersenyum lalu bilang, "Masio gede tetep adike Mbak Tata". Sampai sekarang pun, tiap kali lewat merjosari aku pasti nangis karena teringat saat itu...

1 komentar:

  1. login Laku4D merupakan situs penyedia Slot online dengan RTP terbaik dan bandar judi togel online terbaik di indonesia. LOGIN LAKU4D sering di katakan sebagai situst slot online terbaik di indonesia karna pendukung dari berbagai jenis provider slot andalan para pemain slot online di indonesia.

    BalasHapus